Selasa, 28 April 2009

Let's Just See What a Girl Can Do...


This note is an old post, created about 1 year ago and been published in my old blog, however still i love this post, because it hasn't change much until now...



Kmaren, for the very first time after a quite long holiday… went to campus again…he2…kangen juga sama tuh kampus, ngambil KRS sama liat nilai, Alhamdulillah Organisasi Int’l 2 sama Komunikasi Internasional dapet A…hehe…senangnya !!! pulang dari kampus, bingung mau ngapain, akhirnya, barengan Tara, Diko, Adit, sama Diko satu lagi…kita nonton “Perempuan Punya Cerita”-nya Nia Dinata di BIP…Hm, what a movie! Seru2… walaupun merupakan salah satu dari produk kapitalis, film ini cukup meaning lah..theres something more than just ghost stories, and teenager problem that sometime doesn’t make sense…bisa masuk ketegori “ Must See Movies :p “… di film itu digambarin sosok dan cerita2 perempuan dari berbagai sisi, gimana perempuan hampir selalu jadi korban ketidakadilan dan kejahatan dari para laki2 yang Anye percaya, hampir smuanya mempunyai sifat dasar : BRENGSEK dan PENGECUT. Salah satu pesan moral yang Anye tangkep adalah : Girls…beware of the guys!!! No matter how cute, sweet, and kind are they…all they want is just to touch your boobs, grab your pants down, give their penis some shit and then just leave and thrown us away like a piece of trash !!!! fiuh… ngeri banget lah kalo liat salah satu cerita di film itu yang ngegambarin hal-hal kaya gitu, beruntunglah kita yang ga pernah ketemu dan berurusan sama these kinds of bastards!! So girls, once again…keep your virginity up tightly on its place cause if you give it to the wrong person, you’ll be sorry in your whole lifetime.

Well… being a female…I think it’s a quite hard work to be done…dengan segala peran, ekspektasi dan pengharapan2 yang udah distigmakan kepada kami ( thanks to the selfish and superior feeling of those male who make these kinds of expectation ) ga jarang banget kita harus dan wajib ngelakuin peran ganda…tetapi satu hal yang sangat nye yakin…jadi perempuan adalah satu hal yang sangat patut dibanggakan dan disyukuri…so proud and grateful for being a woman, di samping segala bentuk diskriminasi dan bias gender yang mau ga mau harus kita telen dengan sukarela…

Miris banget kalo liat iklan lowongan kerja di Koran…untuk posisi2 tertentu yang cukup strategis, syarat utamanya adalah : HARUS MEMPUNYAI PENIS alias MALE REQUIRED !!!! what a shitty !!! kenapa coba???? Aneh bin ajaib, kalo alesannya adalah pekerjaan tersebut membutuhkan rasionalitas yang tinggi, siapa bilang perempuan ga bisa rasional? I think women emancipation is just a shitty myth constructed by male itself to legitimate their power and superiority... kesel sendiri jadinya, terus juga kalo ngeliat sinetron rongsokan di TV ( yang sayangnya sangat diminati dan disukai oleh pasar sehingga para produsen terus-terusan memproduksinya ) yang jelas banget ngegambarin bahwa istri yang ideal adalah istri yang merangkap sebagai babu! Jangankan mengembangkan kreativitas dan memiliki karier yang cemerlang, waktu buat ngurus dirinya sendiripun ga ada, kerjaan sehari2 Cuma ngepel, nyuci, bikinin kopi suami, siapin aer panas buat mandi, melayani birahi seksual suami yang seringkali tidak mutualisme, dll... wah, kalo kaya gini caranya, ngeri juga jadi istri orang ya...

Most of all, yang paling Nye sedih dan geuleuh liatnya adalah gimana laki-laki di dunia ini melalui segala macam media yang ada ( TV, iklan, film, dll ) membuat citra ( kalo boleh mengutip kata-katanya dosen Gender Anye, Bu Junita : Mengkonstruksi ) mengenai seperti apakah wanita ideal itu, yang antara lain memiliki badan seperti barbie, rambut panjang, bersifat penurut, berkulit putih, dan berdada besar. Hal ini akhirnya dimanfaatkan oleh para kapitalis untuk memproduksi komoditi yang mendukung terciptanya bentuk fisik wanita menjadi seperti yang diinginkan para pria tersebut, dan wanita itu sendiri dengan sangat senang hati menjadi konsumen tetap produk-produk tersebut. Parahnya lagi, I’M ONE OF THESE STUPID SHITTY WOMEN !!! oh, God! I hate to confess…well, nye sama aja sama yang lainnya! Wearing lipgloss, mascara, krim muka, even doing some diet and exercise!!! Dengan senang hati melegitimasi konstruksi2 tolol macam itu. Emang sangat susah untuk tidak mengikuti mainstream, lebih susah lagi menjadi 1 of 10000, the question is : what should we do? Apakah kita harus mengambil tindakan ekstrim untuk membongkar wacana2 lama, mengubah nilai2 universal dan tatanan yang sudah ada ( mengutip kata Bu Junita lagi : mendekonstruksi ), atau menjadi orang bermuka dua, yang di satu sisi menyadari adanya ketidakadilan, ketidaksetaraan, dan subordinasi perempuan di bawah laki-laki, tapi tetep dengan senang hati menjadi bagian dari mainstream dan melegitimasi tindakan2 tidak senonoh tersebut. Hm, bingung juga…is there anyone can help ? ? ? ?


0 komentar:

 
Design by Amanda @ BloggerBuster